Home » » Dibalik Tangis Leonardo Bonucci Saat Italia Kalah 0-4 dari Spanyol

Dibalik Tangis Leonardo Bonucci Saat Italia Kalah 0-4 dari Spanyol

Written By Anggi Dungita Putri on Monday, 2 July 2012 | 22:15


Tangis Sedih Leonardo Bonucci di Final EURO 2012

 "Saya begitu Sedih dibalik tanggung jawabku sebagai bek belakang, saya  merasa terlalu memberi kesempatan Spanyol untuk masuk, saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menghadang mereka namun gagal, ini adalah kesedihan yang takkan aku lupakan sepanjang hidupku, Italia jangan hanya berbangga sampai disini !"(Interview Foot ball Italia ).

(Kiev, Ukrain)_Italia harus mengakui kehebatan Spanyol dalam laga final EURO 2012, impian 44 tahun yang didepan mata harus hilang seketika dalam sebuah riuh teriakan suporter dan para pemain Spanyol yang sungguh berpesta pada  malam itu. Spanyol berhasil mengubur impian mereka dalam-dalam dengan empat gol dan tak sekali pun "Gli Azzurri" bisa membalasnya. Leonardo Bonucci menangis tersedu-sedu hingga beberapa kali ditenangkan oleh Pelatih Cesare Prandelli.
sang pelatih berusaha menenangkan Bonucci yang sedih
"Ini tamparan yang keras. Anda dapat kalah di final, tetapi menyakitkan jika kalah seperti ini," ungkapnya seusai pertandingan seperti dilansir Football Italia.
Penyesalan mendalam pun diungkapkannya. Bek berusia 25 tahun itu menyesal karena pertahanan Italia tidak mampu mengimbangi gempuran Spanyol. Menurutnya, pendekatan lini belakang Italia sudah salah sejak awal. Seharusnya, lanjut Bonucci, mereka tak boleh sedikit pun memberikan ruang kepada pemain lawan karena mereka sedang melawan Spanyol. Ini merupakan wujud tanggung jawab ia sebagai pemegang lini belakang Italia, itulah sebabnya ia menangis sangat dalam saat peluit panjang ditiup wasit bahkan setelah penyerahan medali ia sesekali terlihat menangis tersedu-sedu, membuat siapapun tak tega melihatnya.
Riccardo Montolivo datang dengan rasa penyesalan yang sama besarnya. Bahkan, menurut dia, para pemain Italia tak sekadar sedih. Mereka frustrasi. Apalagi, menurutnya, mereka telah bersama-sama bermimpi bersama seluruh masyarakat Italia.
"Kalah 0-4 di final kejuaraan Eropa, Anda tak bisa bahagia. Ada penyesalan yang sangat besar dan rasa frustrasi yang kami alami sampai akhir pertandingan dan kami tidak memainkannya dengan baik," tutur pemain AC Milan ini sendu.
Kepedihan yang mendalam memang menguasai skuad. Prandelli dan kiper Gianluigi Buffon saja yang terlihat tegar. Dengan karakter kebapakannya, Prandelli berusaha menghibur para pemain yang bersedih. Begitu pula Buffon.
Balotelli Juga Menagis dibalik janjinya untuk bermain apik Dalam Final Euro 2012
Striker bengal timnas Italia, Mario Balotelli, termasuk salah satunya. Air matanya menetes setelah di akhir-akhir babak kedua, wajahnya datar. Publik pun tahu, ini adalah ketiga kalinya Balotelli menangis.
Sebelumnya, ibu Balotelli, Silvia Balotelli, yang dipeluk oleh striker berusia 21 tahun ini saat dua golnya ke gawang Jerman membawa Italia maju ke final, mengatakan bahwa sulit menemukan "Super Mario" menangis. Setelah menangis karena Jose Mourinho, sekarang Pelatih Real Madrid, terakhir kali Balotelli menangis di pelukan ibunya seusai laga melawan Jerman itu. Dan, tadi malam, Balotelli kembali menangis bersama Andrea Pirlo yang selama ini sangat jarang tersenyum.
Share this article :

Post a Comment


Tangis Sedih Leonardo Bonucci di Final EURO 2012

 "Saya begitu Sedih dibalik tanggung jawabku sebagai bek belakang, saya  merasa terlalu memberi kesempatan Spanyol untuk masuk, saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menghadang mereka namun gagal, ini adalah kesedihan yang takkan aku lupakan sepanjang hidupku, Italia jangan hanya berbangga sampai disini !"(Interview Foot ball Italia ).

(Kiev, Ukrain)_Italia harus mengakui kehebatan Spanyol dalam laga final EURO 2012, impian 44 tahun yang didepan mata harus hilang seketika dalam sebuah riuh teriakan suporter dan para pemain Spanyol yang sungguh berpesta pada  malam itu. Spanyol berhasil mengubur impian mereka dalam-dalam dengan empat gol dan tak sekali pun "Gli Azzurri" bisa membalasnya. Leonardo Bonucci menangis tersedu-sedu hingga beberapa kali ditenangkan oleh Pelatih Cesare Prandelli.
sang pelatih berusaha menenangkan Bonucci yang sedih
"Ini tamparan yang keras. Anda dapat kalah di final, tetapi menyakitkan jika kalah seperti ini," ungkapnya seusai pertandingan seperti dilansir Football Italia.
Penyesalan mendalam pun diungkapkannya. Bek berusia 25 tahun itu menyesal karena pertahanan Italia tidak mampu mengimbangi gempuran Spanyol. Menurutnya, pendekatan lini belakang Italia sudah salah sejak awal. Seharusnya, lanjut Bonucci, mereka tak boleh sedikit pun memberikan ruang kepada pemain lawan karena mereka sedang melawan Spanyol. Ini merupakan wujud tanggung jawab ia sebagai pemegang lini belakang Italia, itulah sebabnya ia menangis sangat dalam saat peluit panjang ditiup wasit bahkan setelah penyerahan medali ia sesekali terlihat menangis tersedu-sedu, membuat siapapun tak tega melihatnya.
Riccardo Montolivo datang dengan rasa penyesalan yang sama besarnya. Bahkan, menurut dia, para pemain Italia tak sekadar sedih. Mereka frustrasi. Apalagi, menurutnya, mereka telah bersama-sama bermimpi bersama seluruh masyarakat Italia.
"Kalah 0-4 di final kejuaraan Eropa, Anda tak bisa bahagia. Ada penyesalan yang sangat besar dan rasa frustrasi yang kami alami sampai akhir pertandingan dan kami tidak memainkannya dengan baik," tutur pemain AC Milan ini sendu.
Kepedihan yang mendalam memang menguasai skuad. Prandelli dan kiper Gianluigi Buffon saja yang terlihat tegar. Dengan karakter kebapakannya, Prandelli berusaha menghibur para pemain yang bersedih. Begitu pula Buffon.
Balotelli Juga Menagis dibalik janjinya untuk bermain apik Dalam Final Euro 2012
Striker bengal timnas Italia, Mario Balotelli, termasuk salah satunya. Air matanya menetes setelah di akhir-akhir babak kedua, wajahnya datar. Publik pun tahu, ini adalah ketiga kalinya Balotelli menangis.
Sebelumnya, ibu Balotelli, Silvia Balotelli, yang dipeluk oleh striker berusia 21 tahun ini saat dua golnya ke gawang Jerman membawa Italia maju ke final, mengatakan bahwa sulit menemukan "Super Mario" menangis. Setelah menangis karena Jose Mourinho, sekarang Pelatih Real Madrid, terakhir kali Balotelli menangis di pelukan ibunya seusai laga melawan Jerman itu. Dan, tadi malam, Balotelli kembali menangis bersama Andrea Pirlo yang selama ini sangat jarang tersenyum.

0 comments

Blogger templates

lt;noscript>Feedjit Live Blog Stats≶/noscript>
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. History Blog - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger