Tangis Sedih Leonardo Bonucci di Final EURO 2012 |
"Saya begitu Sedih dibalik tanggung jawabku sebagai bek belakang, saya merasa terlalu memberi kesempatan Spanyol untuk masuk, saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menghadang mereka namun gagal, ini adalah kesedihan yang takkan aku lupakan sepanjang hidupku, Italia jangan hanya berbangga sampai disini !"(Interview Foot ball Italia ).
(Kiev, Ukrain)_Italia
harus mengakui kehebatan Spanyol dalam laga final EURO 2012, impian 44 tahun
yang didepan mata harus hilang seketika dalam sebuah riuh teriakan suporter dan
para pemain Spanyol yang sungguh berpesta pada
malam itu. Spanyol berhasil mengubur impian mereka dalam-dalam dengan
empat gol dan tak sekali pun "Gli Azzurri" bisa membalasnya. Leonardo
Bonucci menangis tersedu-sedu hingga beberapa kali ditenangkan oleh Pelatih
Cesare Prandelli.
sang pelatih berusaha menenangkan Bonucci yang sedih |
"Ini
tamparan yang keras. Anda dapat kalah di final, tetapi menyakitkan jika kalah
seperti ini," ungkapnya seusai pertandingan seperti dilansir Football
Italia.
Penyesalan
mendalam pun diungkapkannya. Bek berusia 25 tahun itu menyesal karena pertahanan
Italia tidak mampu mengimbangi gempuran Spanyol. Menurutnya, pendekatan lini
belakang Italia sudah salah sejak awal. Seharusnya, lanjut Bonucci, mereka tak
boleh sedikit pun memberikan ruang kepada pemain lawan karena mereka sedang
melawan Spanyol. Ini merupakan wujud tanggung jawab ia sebagai pemegang lini
belakang Italia, itulah sebabnya ia menangis sangat dalam saat peluit panjang
ditiup wasit bahkan setelah penyerahan medali ia sesekali terlihat menangis
tersedu-sedu, membuat siapapun tak tega melihatnya.
Riccardo
Montolivo datang dengan rasa penyesalan yang sama besarnya. Bahkan, menurut
dia, para pemain Italia tak sekadar sedih. Mereka frustrasi. Apalagi,
menurutnya, mereka telah bersama-sama bermimpi bersama seluruh masyarakat
Italia.
"Kalah
0-4 di final kejuaraan Eropa, Anda tak bisa bahagia. Ada penyesalan yang sangat
besar dan rasa frustrasi yang kami alami sampai akhir pertandingan dan kami
tidak memainkannya dengan baik," tutur pemain AC Milan ini sendu.
Kepedihan
yang mendalam memang menguasai skuad. Prandelli dan kiper Gianluigi Buffon saja
yang terlihat tegar. Dengan karakter kebapakannya, Prandelli berusaha menghibur
para pemain yang bersedih. Begitu pula Buffon.
Balotelli Juga Menagis dibalik janjinya untuk bermain apik Dalam Final Euro 2012 |
Striker
bengal timnas Italia, Mario Balotelli, termasuk salah satunya. Air matanya
menetes setelah di akhir-akhir babak kedua, wajahnya datar. Publik pun tahu,
ini adalah ketiga kalinya Balotelli menangis.
Sebelumnya,
ibu Balotelli, Silvia Balotelli, yang dipeluk oleh striker berusia 21 tahun ini
saat dua golnya ke gawang Jerman membawa Italia maju ke final, mengatakan bahwa
sulit menemukan "Super Mario" menangis. Setelah menangis karena Jose
Mourinho, sekarang Pelatih Real Madrid, terakhir kali Balotelli menangis di
pelukan ibunya seusai laga melawan Jerman itu. Dan, tadi malam, Balotelli
kembali menangis bersama Andrea Pirlo yang selama ini sangat jarang tersenyum.
Post a Comment